Percepat Pengembangan Kompetensi Pegawai Melalui Corporate University, Razilu: Berakselerasi Secara Transformatif dan Progresif

Mataram NTB – Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Praya Syaripuddin Hazri menghadiri kegiatan pengarahan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM Razilu terkait Sosialisasi Paradigma Baru Corporate University bertempat di Aula Kantor Wilayah Kemenkumham Nusa Tenggara Barat, Kamis (05/09).

Pengarahan Kepala BPSDM Hukum dan HAM Razilu ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTB Parlindungan beserta jajaran bersama seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-pulau Lombok.

Baca juga: Pimpin Apel Ops Mandalika Rinjani 2022 Wakapolda NTB Sampaikan Pesan Pada 1.630 Personil Yang Bertugas

Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Ir. Razilu, M.Si., CGAE, mengatakan bahwa BPSDM Hukum dan HAM berkomitmen mewujudkan New Corporate University Paradigm, sebuah paradigma atau gagasan yang transformatif dan progresif tentang strategi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara.

"Kita (BPSDM) terus berkomitmen mewujudkan apa yang disebut New Corporate University Paradigm, yaitu sebuah paradigma atau gagasan yang transformatif dan progresif tentang strategi pengembangan Kompetensi ASN di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang efektif, efesien, serta yang terpenting, dapat diakses oleh semua pihak (Accessible)" ujar Razilu.

Baca juga: Pro Kontra Revisi UU Polri, Tony Rosyid: Harus Diperjuangkan

Kemudian, Razilu menerangkan bahwa indeks merit Kemenkumham pada tahun 2024 ditargetkan 380 hingga 400, diantaranya peran BPSDM dapat berkontribusi menaikan indeks tersebut adalah berkaitan dengan pedoman Corporate University khususnya metode pembelajaran, coaching, mentoring, dan magang.

“Melalui program unggulan dari BPSDM Hukum dan HAM dalam Upaya untuk melaksanakan fungsi secara baik sehingga 65ribu pegawai Kemenkumham di seluruh Indonesia bisa terpenuhi hak pengembangan kompetensinya”, terang Razilu. (Adb) 

Baca juga: Cegah Omicron Lewat PPLN, Kapolri Pastikan Prokes dan Karantina di PLBN Entikong